Wlimahan Banyak Tawa


Kemarin adalah hari yang sangat unik dan menggelikan buat aku, entah dapet mimpi apa aku semalam. Awalnya saat aku berangakat ke pelantikan DM2 Kamda Semarang, aku ditawari mas Neil untuk datang ke walimahannya Pak Abita. Dengar kabar itu aku senang banget, dah lama aku gak datang acara walimahan. Meski tempatnya agak jauh yaitu di Pemalang, gak papalah pikirku paling mengeluarkan sedikit biaya transport. Apalagi aku dah kenal dengan pak Abita.

Awalnya kita rencanakan berangkat jam lima sore namun sedikit berubah, selain karena hari itu hujan tetapi juga karena kebiasaan teman-teman yang suka ngaret. Setelah menunggu sampai jam 18.30 wib, saya, mas perdana, mas icha, mas taufik, mas nurdin, mas khusni, mas adit, mas zein dan dengan drivernya mas neil kami bersembilan berangkat ke Pemalang. Saat perjalanan dimobil mas-masnya pada becanda ngalor ngidul, sebagai yang paling muda ya mendengarkan aja lah. Meski agak macet dan muter-muter sedikit di kota Pemalang akhirnya kami sampai di rumah istri baru pak Abita kira-kira jam 21.30. 

Di Pemalang kami langsung disambut dengan hangat oleh pak Abita. Lalu kami diajak ke rumahnya, dirumah masih ada tratak yang belum dilepas dan masih banyak kursi. Disitu kami banyak mendengar cerita pengantin baru ini. Pak Abita bercerita tentang keberjalanan akad nikahnya yang meski banyak halangan, seperti keluarga yang sampainya telat karena macet dan saksi nikah yang harus digantikan mas Asep. Wuih seru ni kayae MR q mas asep mau mngikuti jejak pak Abita dan MR 1 q mas Feri. banyak hal mearik dan menyenangkan katanya, sesuai dengan doa pak abita ”semoga acara hari ini lancar dan menyenagkan”.

Sambil bercerita kami dijamu dengan makanan yang baru kami lihat pertamakalinya, namanya grambyang makanan yang mirip dengan soto namun dengan isinya daging kerbau ditambah dengan kuahnya yang khas karena dibuat dari sup kepala kerbau. Wisata kuliner, teman-teman pada semangat untuk makan saking semangatnya ketika mengambil kuah tanpa sengaja salah ambil. Es kolang kaling yang ada disamping tempat makan dikira kuahnya, karena kuahnya belum datang. Saat itu mas khusni, mas perdana dan mas nurdin sudah ambil duluan dan langsung makan. Aku gak tau gimana rasanya, ketika giliranku ngambil kuah aku berbisik dengan mas taufik, mas kuahnya kok warnanya pink ya? selain itu aku melihat istri pak Abita, kok ngeluarin lagi panci yang isinya kuah juga. Mendengar itu mas taufik langsung ketawa ternyata mas khusni, mas perdana dan mas nurdin salah ambil kuah, dan setelah tau salah ambilpun mereka tetep melanjutkan makan sampai selesai. Ketika mas khusni di ajak becanda alasannya tetep makan Karena gak enak ama pak Abita padahal dia tahu, kalo mas perdana ma mas nurdin ngikut aja ma mas khusni Karena dan mati kata ”ini makanan khas sini jadi mau rasanya kecut tetepa aja dimakan”, setelah itu semuanya jadi ketawa, suasana jadi ceria. Ibu yang memasak didapurpun juga ikut ketawa karena melihat anak-anak muda yang salah tingkah ini.

Saya dan mas mas ini juga hanya bisa ketawa mentertawakan diri sendiri, karena kecerobohan sendiri. Semalaman hal ini perbincangan yang menarik dan membuat semuanya tersenyum. Karena sudah malam sekitar jam 23an kami pamit dan melanjutkan perjalanan pulang ke semarang. Diperjalanan pulang masih saja pada ngomongin grambyang rasa kolangkaling. Makanan yang harusnya nikmat menjadi lucu dan menggelikan. 

Saat perjalan pulang sejenak kami beristirahat di masjid di Pekalongan. Dimesjid yang megah dan penuh dengan kenangan salah seorang mantan presiden Indonesia yaitu Suharto. Disitu mas Neil istirahat karena dari awal nyetir dan kecapean. Sementara mas Neil istirahat aku dan mas-mas yang lain ngobrol, tentang walimahan. Na ini ustad yang paling senior mas Khusni yang paling dituakan dia angkatan 2003, dan pengetahuan agamanya lebih tinggi dibandingkan dengan semua yang ikut saat itu. Dengan nada agak celelekaan pada becandaan, yang paling nyeleneh adalah gini, kalo nikah pas kuliah itu hebat bisa jadi contoh ke yang lain. Tapi kalo nikahnya pas dah tingkat 5 atau 6 ya jadi biasa aja, kalo mau jadi profil ya nikah pas jadi tingkat 3 atau 4, kata mas Khusni. Wah ini profokasi aku ni, karena yang paling muda di situ aku aku baru tingkat 3, sedang mas icha tingkat 4, mas zein dan mas perdana tingkat 5, mas taufik , mas adit dan mas nurdin tingkat 6. ha ha memotivasi apa profokasi ini, semoga mendapat yang terbaik.

Setelah jam 1an lebih kita memutuskan melanjutkan perjalanan, karena mas neil masih ngantuk maka digantikan mas Perdana yang nyetir. Lah ini seru banget kaya naik jet koster, mas mas yang dibelakang juga celelekan lagi ngomong komntari mas Perdana nyetirnya. Pas itu aku jagi gak bisa tidur, dag dig dug gak karuan. akhirnya setelah jam 2an mas neil ambil alih kendali lagi, dan perjalanan setelah itu nyaman dan pada bisa tidur dimobil. Samapi disemarang jam 3.30 wib, pagi buta sampai wisma badan tepar tapi penuh dengan kenangan lucu, dan menarik.

Salam Senyum.

Kelik Isbiyantoro

| I'm Moslem, Writer, Statistician, Designer. | Humorous, Perfectionist, Artistic. | "Will be the heir to heaven Al Firdaus" |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar