Dialog Akademik, bahasnya dari dulu kok sama ya???

Sebagai seorang mahasiswa tentunya kita tidak lepas dengan masalah akadmik, baik secara birokrasi maupun sosial. Masalah sering dialami mahasiswa ketika menjalani kuliah, tentunya bukan hanya masalah tentang tugas kuliah saja. Banyak hal lain yang menjadi permasalahan seperti perkuliahan, administrasi, dan prasarana. Sebagai insan intelek yang penuh dengan ide-ide besar mahasiswa sangat kritis dalam menyampaikan aspirasinya. Seperti halnya yang terjadi dikampus prodi statistika FMIPA Undip. Di fasilitasi oleh Himpunan Mahasiswa Statistika , mahasiswa dipertemukan dengan petinggi kampus untuk berdiskusi kondisi perkuliahan yang telah berlangsung.

Seperti yang sudah saya alami selama hampir tiga tahun kuliah di kampus FMIPA. Tiga kali saya mengikuti acara dialog akademik ini. Tujuan awal melakukan kegiatan ini sangat bagus, untuk melakukan chek and balance dari kedua belah pihak, saling meberikan kritik dan saran guna membangun kampus yang ideal. Setiap mahasiswa berhak menyampaikan aspirasinya kepada birokrat dan birokrat pun juga memberikan feedback atas perntanyaan tersebut. Diskusi interaktif menjadi sajian selama berjalanya acara tersebut. Hal ini menjadi suguhan yang sangat menarik bagi mahasiswa yang haus akan informasi kampus.

Diawali dengan pemaparan hasil poling mahasiswa terhadap kondisi kampus, dilanjutkan dengan penjelasan dari birokrasi dan diakhiri dengan diskusi. Keberjalanan agenda ini sangat menarik sekali, namun ada beberapa hal penting yang saya tangkap setelah mengikuti acara ini. Ada hal-hal yang membuat saya tertegun dan agak bingung adalah ketika apa yang ditanyakan mahasiswa kepada birokrasi setiap tahunya saya bilang sama:
1. Kondisi sarana prasarana yang dari dahulu peningkatannya minim
2. Kehadiran dosen yang masih kurang belum sesuai dengan aturan
3. Beasiswa yang turunnya sulit
4. Pengembangan riset dijurusan yang terkesan lamban dan tidak ada kerjasama yang baik antara mahasiswa dan dosen
5. Program penelitian yang tidak pernah melibatkan mahasiswa
6. SP yang belum ada kejelasannya

Pertanyaan tersebut selalu keluar selamaa saya mengikuti dialog akademik. Menjadi pertanyaan besar dalam hati saya sebenarnya hasil diskusi yang dilakukan itu ditindak atau tidak oleh birokrasi. Sebenarnya aspirasi mahasiswa yang disampaikan itu benar-benar didengarkan atau hanya numpang lewat saja. Sebuah tugas besar mahasiswa untuk mengawal keberjalanan dari para petinggi birokrasi tersebut. Satu hal yang kita harapkan untuk kemajuan bersama haruslah kita control dan kita kawal sampai kesejahterahan itu terwujud.

Hidup Mahasiswa.

Kelik Isbiyantoro

| I'm Moslem, Writer, Statistician, Designer. | Humorous, Perfectionist, Artistic. | "Will be the heir to heaven Al Firdaus" |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar