Nasehat Ustadz "Perbanyaklah mengingat kematian"

Beberapa kali ketemu dengan Ustadz Saat Mubarak bulan ini, belum sempat untuk menuliskan beberapa nasehat beliau. Mumpung malam ini luang, sedikit dibuatkan resume kumpulan nasehatnya minggu ini.

Menjadi orang sholeh adalah impian setiap muslim. Bahkan ada orang yang memiliki nama itu, salah satunya Pak Soleh pimpinan perusahaanku sebelumnya. Tidak hanya nyamanya saja, akhlak dan amalnya luar biasa, sesuai dengan namanya. Subhanallah doa orang tua beliau menjadi kenyataan. Ehhh malah cerita yang laen hehehe

Balik ke cerita utama dulu…

Orang soleh sesuai dengan nasehat ustadz adalah orang yang mau belajar, beramal dan mengajak orang lain beramal. Kesolehannya memberi semangat orang-orang disekitarnya untuk ikut beramal. Tidak harus banyak bicara bla bla bla bla… dengan beramal dan mengajak orang lain beramal “leraning by doing” itu istilah kerennya. Ketika ada yang perlu dijelaskan dan diklarifikasi saat itulah perkataan digunakan. Perkataan puntetap berpegang pada prinsip bekata baik, benar atau diam “falyakul koiron auliyasmut”…

Dalam mempersiapkan amalan terbaik setiap harinya, malam-malam di isi dengan belajar. Sehingga pada siang harinya bisa beramal yang banyak dengan apa yang dipelajari. Semangat belajarnya terus berapi-api, haus akan ilmu pengetahuan. Ilmu yang bermanfaat menjadi santapan lezat yang selalu di cari. Selalu melakukan perbaikan di setiap hari “continuous improvement” (kai zen), selalu melakukan perbaikan berkesinambungan. Memperbanyak amal soleh dan mengurangi/menghilangkan kesia-siaan dan kemaksiatan. Itulah orang soleh.

Setiap aktivitas yang dilakukan selalu dihubungan dengan akhirat. “Apakah ini bermanfaat untuk akhiratku?” selalu yang menjadi pertanyaan pertamanya sebelum beramal. Karena dunia adalah bagian dari akhirat. Keduanya tidak bisa dipisahkan, bekal menuju akhirat dikumpulkan di dunia. Tidak benar jika hanya mengejar akhirat saja, apa lagi mengejar dunia saja. Mengejar dunia untuk mendapatkan akhirat. Mengejar akhirat tanpa melupakan dunia. Karena orang cerdas yang dikatakan Rosul adalah orang yang sering mengingat kematian (akhirat).

Seperti halnya Umar bin Abdul Aziz yang setiap malam para fuqaha’ untuk mengingatkan kematian, hari kiamat dan akhirat, kemudian mereka menangis sehingga seolah-olah di hadapan mereka ada jenazah. Dalam kesempatan lain Umar bin Abdul Aziz berkata kepada sebagian ulama’; “nasihatikah aku.” Ulama’ itu berkata: “Engkau bukanlah khalifah yang pertama kali mati.” Umar bin Abdul Aziz berkata; “tambahilah nasihat lagi.” Ulama’ itu berkata: “dari nenek moyangmu hingga nabi adam tidak ada soerangpun kecuali merasakan kematian sementara itu giliranmu pun telah tiba.” Kemudian Umar bin Abdul Aziz menangis karena nasihat itu.

Malam-malam di isi dengan belajar menambah ilmu karena tahu hidup ini hanya sebentar saja, hanya menunggu giliran kapan kita akan pulang. Ustadz selalu mengingatkan, “nenek moyang kita (Nabi Adam A.S. dan Hawa) adalah penduduk syurga, berarti kita adalah keturunan penghuni syurga. Dan kesanalah harusnya kita mudik, pulang kembali ke kampong halaman di syurga.”

Selain itu setiap hari kita mengalami kematian, mati sementara. Itulah tidur, saat di mana nyawa di ambil Allah untuk sebentar saja.  Seperti halnya disampaikan pada Al Qur’an Suray Az Zummar ayat 42. Adakah kematian sementara setiap hari ini tidak menyadarkan kita, bila suatu saat kita akan tidur dan tidak bangun lagi? Astagfirullahhaladzim

Perbanyaklah mengingat kematian karena itu akan melembutkan hati.
Perbanyaklah mengingat kematian karena itu akan mengingatkan jikalau hidup ini sementara.
Perbanyaklah mengingat kematian karena itu akan menjadi penyemangat hidup.
Perbanyaklah mengingat kematian karena itu akan membuat jernih pikiran.
Mati itu pasti, tinggal kitanya ingin mati seperti apa? Khusnul khotimah atau Su’ul khotimah.
Ya Allah jika tiba waktu hamba kembali kepadamu, matikan hamba dalam keadaan khusnul khotimah.
Salam,
Konno Yuki

Kelik Isbiyantoro

| I'm Moslem, Writer, Statistician, Designer. | Humorous, Perfectionist, Artistic. | "Will be the heir to heaven Al Firdaus" |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar