Cerita-Cerita Saja (itu kata atasan)

Saat membuka file excel tentang data pegawai, mataku tiba-tiba terarah pada namaku sendiri. Setelah di baca dan di cermati, aku terhenti pada kolom masa kerja. Di situ tertulis 1 Tahun 2 Bulan 8 Hari, tidak terasa sudah satu tahun lebih aku bekerja di KSO SCISI. Sedikit tidak percaya, rasanya seperti baru kemarin aku masih bergelut dengan skripsi. Mencari cara untuk segera lulus kuliah, seperti yang aku ceritakan pada Reborn (1) dan Reborn (2)

14 Juli 2014, hari pertama aku masuk bekerja. Awalnya grogi, karena ini pertamakali bekerja kantoran. Masa adaptasi Alhamdulillah berlangsung dengan baik dan cepat. Di awal-awal masih belum banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan. Satu minggu pertama aku masih duduk sebangku dengan ami, membantu pekerjaanya. Filling (menyimpan file), fotocopy, dan belajar tentang aplikasi baru yang sedang dikembangkan.

Saat itu kemampuan komunikasi masih biasa saja, lebih banyak diam. Beruntung teman yang duduk dibangku sebelah (Siti) suka mengajak bicara, dan aku mulai berani untuk berpendapat. Aneh rasanya, saat di kampus suka bicara di forum. Aku juga pernah beberapa kali mengisi seminar. Eh, di tempat kerja jadi kaku dan tidak banyak bicara. Kalau di ingat lagi ingin aneh sekali rasanya.

Sebulan berjalan, ami dipindah ke bagian lain. Tugas baru mulai diberikan ke aku, membantu menyiapkan training, sharing knowledge, mengirim email, membuat memo, membuat surat, mencari informasi pegawai bagian operasional dan masih banyak lagi. Keluwesan dalam bekerja semakin terasah, komunikasi semakin membaik. Terkadang tugas yang diberikan membingungkan, kalau di konfirmasi. “Cari tahu sendiri” kata atasan. Saat minta saran ke rekan kerja, tidak banyak membantu. Mau gak mau akhirnya jalan sendiri, setelah dijalankan tugas barulah mengerti. Pengetahuan diperoleh saat dilaksanakan. Bertanya pada rekan belum tentu membantu, karena rekan kerja belum tentu pernah mendapatkan tugas itu. Sekalipun sudah pernah ditugaskan, kemampuan menyampaikan dan apa yang diketahui tentunya berbeda-beda. “Learning by doing” itu pelajaran yang diajarkan. 

Mulai membiasakan diri dengan banyak tugas dari atasan. Mau gimana lagi, di sini bekerja sebagai pegawai bukan bos. Ada tugas dikerjakan, atasan hanya ingin tahu tugas sudah dilaksanakan dan memberikan laporan terkait perkembangan, dan informasi tambahan yang diperoleh. “Setiap apa yang ditugaskan segera lapor balik” itu kata atasan. Rasanya seperti robot, menunggu kendali untuk diarahkan kemana. Sedikit curhat deh jadinya…

Apa yang kamu berikan ke orang, ambil lagi, jika belum, di ingatkan”, itu kata atasan jika ada tugas yang berhubungan dengan orang lain. Bekerja di bagian SDM, tugasnya untuk berhubungan dengan semua pegawai yang ada dikantor. Mengenal semua pegawai itu kewajiban, minimal ingat wajahnya, bisa hafal nama lebih baik.

Akhir tahun 2014, ada tugas dari atasan untuk membuat Training Need Analisys (TNA), berkali-kali di revisi. Sampai aku lupa direvisi berapa kali itu, 8 kali lebih mungkin. Setiap apa yang diusulkan ditolak, bingung rasanya. “ini maunya apa?” tanyaku. Bertanya pada senior, gak membantu dan berkata bla bla bla. Seperti sudah menjadi budaya disini, pengetahuan hanya disimpan oleh orang-orang tertentu saja. Setelah di akhir TNA di bahas bersama, di situ  hampir di rombak semua isinya. Tidak banyak yang bisa dikatakan. Senior hanya berkata, “yang penting bisa berargumen saja, pertahankan jawaban dan usulan.” Makin pusing deh setelah mendengarnya.

Dinamika di semester awal bekerja, memberi banyak tanda tanya di kepala. 

Sudah adzan isya nih… istirahat sholat dulu ya… Lanjut lain kali ya…

Salam,
Konno Yuki

Kelik Isbiyantoro

| I'm Moslem, Writer, Statistician, Designer. | Humorous, Perfectionist, Artistic. | "Will be the heir to heaven Al Firdaus" |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar