Bajay adalah kendaraan umum yang hanya ditemui di Jakarta. Beberapa waktu lalu, saking penasarannya gimana rasanya naik bajay, aku sempatkan untuk mencobanya. Saat itu aku pulang dari mengikuti Kajian Islam Bulanan bersama Ustadz Yusuf Mansur di Masjid Istiqlal. Berhubung ada teman kuliah yang tinggal didekat situ, aku sempatkan berkunjung. Aku hanya diberi informasi alamat kosnya, di tanah abang. "Kalo mau kesini naik taxi atau bajay, taxi 10-15rb, bajay 15-20rb. Kalo mau kasih rezeki naik bajay aja, sekalian nyobain. hehe" itu kata Rizki.
Setelah clingak-clinguk nyari, akhirnya ketemu juga. Selesai nego dan kasih alamat, dilanjutkan menuju perjalanan. Sebenarnya kalo dari segi kenyamanan dan biaya enakan naik taxi. Karena unik saja aku pilih naik kendaraan umum ini.
Gambar supir Bajay yang mengemudi.
Saat perjalanan aku sempatkan ngobrol, ternyata bapak ini adalah orang jawa juga. Tepatnya orang Pati, sudah lebih dari 10 tahun dia bekerja di Jakarta. Dia sering sambil mencari penumpang mendengarkan ceramah dari luar mesjid. Dia juga menceritakan keluarganya dirumah, yang hampir satu tahun sekali bisa bertemu. Putrinya masih kelas 2 sma, dan modok di pesantren di Kudus. Anaknya mondok di pesantren khusus menghafal Al Qur'an. Hafalannya cerita bapak itu sudah 8 juz. wow...
Gambar duduk di tempat duduk bajay
Dia merasa senang, karena saat mendengar anak tilawah membaca Qur'an air matanya sering menetes. Jerih payahnya kerja, bisa mengantarkan anaknya tidak hanya belajar ilmu dunia. Anaknya bisa belajar ilmu agama bahkan menghafal Qur'an.
Sekitar 15 menit akhirnya sampe aku dikosan Rizki. Bapak itu pun pamitan untuk lanjut mencari penumpang lagi. Taklupa aku bayar biayanya. Meski lebih mahal dari taxi, rasanya senang bisa mendapatkan cerita senangnya punya anak penghafal Al Qur'an dari bapak supir bajay ini.
Semoga bisa memiliki anak penghafal Qur'an juga seperti bapak ini.
Semoga Bermanfaat.
Salam,
Konno Yuki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar