Ta'aruf dengan Forum Lingkar Pena

Setelah satu minggu menghubungi FLP (Forum Lingkar Pena) akhirnya hari ini saya bisa bertemu dengan mereka. Meskipun FLP sudah akrab ditelinga sejak masih kuliah di Semarang, baru kali ini saya menyempatkan diri untuk menghadiri acaranya. Entah kenapa saya ingin sekali untuk nimbrung di komunitas ini.

Dikampus dulu ada Mb Dwi yang aktif di FLP, beberapa kali saya mendengar cerita dari dia. Ada juga Karin yang aktif di FLP Yogyakarta, dia sempat posting beberapa tulisan beberapa minggu lalu. Di akhir tulisan karin dia menuliskan "Menggapai Takwa Bersama Pena". Ketika saya tanya, puisinya bagus dik, saya suka kalimat penutupnya. Karin menjawab, itu slogannya FLP. Saya mencoba menggali informasi lagi, namun jawaban Karin tidak menbuat saya puas. Sudah jadi kebiasaan saya, jika tidak puas dengan jawaban orang lain maka saya akan mencari sendiri.


Sampai akhirnya saya googling dan ketemu dengan website FLP. Saya hubungi kontak disana, setelah sedikit muter-muter ngasih nomor kesana-kemari, ketemu juga saya dengan Afilin yang selanjutnya menghubungkan saya dengan Ratna. Dari sini saya mulai mendapatkan informasi tentang FLP, dan saya mendapat kesempatan untuk bergabung. Meski hampir saja terlambat, karena pendaftaran sudah tutup Maret lalu. 

Sempat terjadi miss komunikasi tentang jadwal pertemuan pramuda 19. Setelah dikonfirmasi, ternyata acaranya hari ini, di Masjid Baitul Hasib BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Sempat saya mau mengurungkan diri untuk datang, tapi Alhamdulillah Allah meringankan langkah saya. Sekitar jam 10an pagi saya sampai di TKP. Langsung saja saya diminta bergabung di kelas untuk mengikuti pelatihan menulis. Hari ini temanya "Menulis Kisah Inspiratif" yang disampaikan oleh Bapak Arya Lamuna. Beliau menceritakan pengalamannya dalam menulis kisah-kisah inspiratif. Salah satu pesannya tadi adalah "Tulisan yang baik tidak menggurui". Dalam menulis buatlah pembaca mengambil kesimpulan sendiri. Hindari penggunaan kata "Seharusnya", "Sebaiknya". ceritakan apa adanya, dan fokus pada tujuan tulisan dan pergunakan kata-kata yang mengarahkan ke tujuan tulisan, jadi perlu dilakukan review setelah menulis.

Pada saat mengikuti kelas, disana saya merasa suasana di kampus dulu. Mungkin karena efek peserta sebagian besar adalah mahasiswa yang masih muda-muda. Tadi saya merasa menjadi yang paling tua disana. Padahal ada juga mas Taumy senior saya kuliah di semarang.

Bergabung dengan komunitas ini saya berharap bisa meningkatkan kemampuan menulis dan bercerita. Karena saya sangat ingin bisa menulis (mengarang) buku seperti teman saya iva. Setelah hampir 4 tahun tidak ketemu, tahun ini buku pertamanya sudah terbit. Saya jadi ingin segera menyusulnya, membuat sebuah karya dalam bentuk buku.

Semoga cita-cita kecil ini bisa terealisasinkan di tahun ini.

Salam.
Konno Yuki
Jakarta

Kelik Isbiyantoro

| I'm Moslem, Writer, Statistician, Designer. | Humorous, Perfectionist, Artistic. | "Will be the heir to heaven Al Firdaus" |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar