Pelajaran dari film Kuch Kuch Hota Hai

Adakah anda ingat dengan film kuch kuch hota hai? film yang sempat populer di indonesia pada tahun 2000. Film yang dibintangi Syahrukh Khan dan Kajol ini digandrungi oleh banyak orang diindonesia. Bahkan MP3 soundtrak film ini laris dimana-mana. Selain pada suka dengan bintang filamnya, film ini juga menyuguhkan tari-tari khas india dengan lagu-lagunya. Wow... jadi pengen nonton lagi he he he...

Senin kemarin, saat aku pulang ke klaten untuk mencari berkas-berkas surat untuk kuliah, tak disangka saat mencari film bagus di tivi aku ketemu film ini. Awalnya hanya ingin noltalgia aja, mengingat kembali masa-masa SD yang suka banget nyanyi lagu india (maklum dulu suka banget nonton inspektur vijay dan tuan takur... legendnya film india).

Di awal-awal film ini ada satu adegan yang membuatku tersentuh. Yaitu adegan saat Anjali (anaknya Rahul yang diperankan Sayhrukh Khan) maju dalam permainan definisi kata di sekolahnya. Saat itu Anjali mendapatkan kesempatan kedua. Saat undian di ambil, Anjali mendapatkan kata Ibu. Kata yang untuk murid yang lain mudah untuk dikatakan tapi untuk Anjali yang sejak kecil tidak pernah merasakan kasih sayang ibu, kata ini menjadi sangat sulit. Ketika diminta untuk segera mendefinisikan kata ini, Anjali hanya bisa diam dan menangis. Melihat Anjali menangis dan tidak dapat mengatakan apa-apa, Rahul maju dan membantu Anjali mendefinisikan kata ibu. Akhirnya Rahul dan Anjali mendapatkan tepuktangan dari seluruh penonton yang hadir pada acara itu. Anjali tidak dapat mendefinikan kata ibu, karena Tina istri Rahul sudah meninggal saat melahirkan Anjali. Itulah kenapa Anjali sama sekali tidak pernah bertemu dengan ibunya Tina.

Melihat adegan ini, aku berpikir apa yang akan aku lakukan jika aku menjadi Anjali? Sejak kecil tidak pernah merasakan kasih sayang ibu. Kehangatan ibu, dalam membimbing dan mengajari anaknya. Betapa sedihnya saat tidak mengerti apa arti ibu, dan diminta menjelaskannya kepada banyak orang. Adegan ini mengingatkan, betapa berharga seorang ibu, orang yang telah melahirkan kita, mendidik kita dengan kasih sayang. Tanpa pamrih tanpa, kenal lelah dan dengan suka rela mengajari kita banyak hal. Guru pertama kita di dunia, Ibu kau adalah orang yang luar biasa.

Pelajaran lainnya adalah dari Rahul, sebagai single parent. Dia haru mendidik anak sendiri, tanpa ada seorang istri yang mendampingi. Bertahun-tahun menjadi ayah tapi bukan suami, kesedihan kehilangan istri harus dikesampingkan untuk mendidik anaknya. Sebuah pelajaran yang amat berharga.

Dari film ini banyak pelajaran yang bisa di ambil, memaknai kehidupan. Betapa berharganya orang-orang yang ada di sekitar kita, maka sudah seharusnya kita menjaga mereka semua dengan baik dan menyayangi mereka semua. Adakah kau rela kehilangan salah satu dari mereka? mereka telah mengajarimu banyak hal. Kalo kata naruto, "mereka semua telah menyelamatkan aku dari kesepian dan kesendirian." Maka mari kita jaga orang-orang yang ada disekitar kita.


Konno Yuki 28.12.2011

Kelik Isbiyantoro

| I'm Moslem, Writer, Statistician, Designer. | Humorous, Perfectionist, Artistic. | "Will be the heir to heaven Al Firdaus" |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar