Menjadi seorang HR

Menjadi seorang HR tidaklah sama seperti menjadi karyawan lain. HR (Human Resource) atau di kenal dengan HRD/SDM/HCD/Personalia adalah divisi dalam perusahaan yang bertugas mengurus orang / pegawai. Apabila bagian produksi bertugas langsung menciptakan produk, bagian keuangan bertugas melakukan tugas-tugas keuangan (akutansi, pajak, invoice dll), maka HRD bertugas mengurus pada pegawai-pegawainya.


Ditampatku bekerja tugas HR adalah melakukan rekrutmen, penempatan, remunerasi (penggajian, insentif), pengelolaan data kepegawaian, penyelenggaraan pelatihan, kesehatan, dan semua yang berhubungan langsung dengan orang. Melakukan pembenahan saat terjadi trouble pada pegawai

Dikarenakan tugas yang berbeda dengan bagian lainnya, seorang HR tidak bisa meniru cara bekerja pegawai bagian lain. Seorang HR harus bisa menjadi teladan dikantornya. Menjadi seorang pendengar saat pegawai ada masalah.

Untuk melakukan semua tugas itu, tidak bisa dilakukan dengan hanya duduk didepan komputer seharian. Seorang HR harus sering melakukan gemba atau genchi genbutsu istilah yang saya ambil dari kaizen yang berarti datang dan lihat, datang ke lapangan lihat sendiri apa yang terjadi.

Pak Juni seorang senior HR dikantorku mengajarkan, jangan hanya duduk didepan komputer, HR itu harus sering keliling kantor, melihat apa yang terjadi. Bahkan saat ada kesempatan mengirimkan file ataupun dokumen lain usahakan dengan datang langsung face to face. Datang dan bertemu, manusia itu butuh sentuhan. Dengan bertemu langsung akan ada feel berbeda dan informasi yang diperolehpun berbeda. Jangan menjadi kaku dengan melakukan komuniasi melalui telephon atau email. Temui langung itu bisa membangun kedekatan dengan karyawan lain, yang merupakan objek garapan seorang HR.

Dalam kesempatan lain manajerku mengajarkan, menjadi HR itu jangan terlalu lama mikir. Harus banyak bergerak, ketemu orang, komunikasi. Sekalipun kemapuan belum bagus, belajar dengan melakukan (learning by doing) itu yang sering dikatakannya.

Menjadi seorang HR harus siap dilihat orang banyak. 
Menjadi seorang HR harus bersedia menjadi teladan.
Manjadi seorang HR harus siap menjadi pendengar.
Menjadi seorang HR harus bisa menempatkan diri, menegakkan aturan perusahaan saat karyawan membangkang dan membela kepentingan karyawan saat hak karyawan terdholimi.

Terus belajar, berlatih dan mengasah keterampilan.
Ganbatte kuadasi,
Salam,
Konno Yuki

Kelik Isbiyantoro

| I'm Moslem, Writer, Statistician, Designer. | Humorous, Perfectionist, Artistic. | "Will be the heir to heaven Al Firdaus" |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar