Dakwah ini tidak mengenal sikap ganda. Ia hanya mengenal satu sikap totalitas. Siapa yang bersedia untuk itu, maka ia harus hidup bersama dakwah dan dakwah pun melebur dalam dirinya. Sebaliknya, barang siapa yang lemah dalam memikul beban ini, ia terhalang dari pahala besar mujahid dan tertinggal bersama orang-orang yang hanya duduk-duduk.
Wahai manusia, setelah kehidupan yang pendek ini. Kamu akan menjalani kehidupan yang abadi. Bila kamu memahami rahasia tugasmu dalam kehidupan ini dan mengikhlaskan amal untuk Tuhanmu, ada kenikmatan yang menanti.
Pencinta dunia menangis karena dunia yang hilang. Perindu akhirat menangis karena dunia yang datang. Dari mata yang mengintai setiap kemewahan yang mulus penuh rakus, mengalirlah air mata kecewa kegagalan. Dari mata yang redup merenung Hari Akhirat yang dirasakan dekat, mengalirkan air mata insaf mengharap. Tegakkan Islam dalam diri kamu, niscaya Islam akan tegak di atas bumi kamu.
Serukanlah kepada kami karena sesungguhnya kami membawa suatu kebaikan, kumpulkanlah kepada kami manusia maka akan kami bacakan kepada mereka dzikir, kami akan menjadi dokter bagi yang sakit, akan diam penduduk dunia jika tidak mendengar semboyan kami; “Allah adalah tujuan kami, Rasul adalah pemimpin kami, Al-Quran dustur kami, jihad adalah jalan hidup kami, mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami.
Kitab yang terletak di perpustakaan sedikit yang membacanya, tetapi seorang muslim sejati adalah ‘kitab terbuka’ yang semua orang membacanya. Ke mana saja ia pergi, ia adalah ‘dakwah yang bergerak’.
Andai perjuangan ini mudah pasti ramai yang menyertainya. Andai perjuangan ini singkat pasti ramai yang istiqomah. Andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia pasti ramai yang tertarik padanya. Tapi hakikat perjuangan bukan begitu. Turun naiknya. Sakit pedihnya. Umpama kemanisan yang tidak terhingga.
Kebahagiaan kita tidak terletak pada harta, tidak pada penampilan diri, tidak juga pada gemerlap perhiasaan dan keindahan dunia. Ukuran kebahagiaan terkait erat pada hati dan ruh manusia yang mendamba ridha Tuhannya.
Al-Ikhwan Al-Muslimun memiliki sikap bahwa Islam mempunyai implikasi yang signifikan dan menyeluruh. Islam mengawal semua tingkah laku individu dan masyarakat. Segala sesuatu mesti tunduk di bawah undang-undang-Nya dan mengikuti ajaran-Nya. Siapa yang tunduk kepada Islam dari segi peribadatan saja tetapi meniru orang kafir dalam segala hal lain dapat dianggap sama derajatnya dengan orang kafir
Wahai manusia, setelah kehidupan yang pendek ini. Kamu akan menjalani kehidupan yang abadi. Bila kamu memahami rahasia tugasmu dalam kehidupan ini dan mengikhlaskan amal untuk Tuhanmu, ada kenikmatan yang menanti.
Pencinta dunia menangis karena dunia yang hilang. Perindu akhirat menangis karena dunia yang datang. Dari mata yang mengintai setiap kemewahan yang mulus penuh rakus, mengalirlah air mata kecewa kegagalan. Dari mata yang redup merenung Hari Akhirat yang dirasakan dekat, mengalirkan air mata insaf mengharap. Tegakkan Islam dalam diri kamu, niscaya Islam akan tegak di atas bumi kamu.
Serukanlah kepada kami karena sesungguhnya kami membawa suatu kebaikan, kumpulkanlah kepada kami manusia maka akan kami bacakan kepada mereka dzikir, kami akan menjadi dokter bagi yang sakit, akan diam penduduk dunia jika tidak mendengar semboyan kami; “Allah adalah tujuan kami, Rasul adalah pemimpin kami, Al-Quran dustur kami, jihad adalah jalan hidup kami, mati di jalan Allah adalah cita-cita tertinggi kami.
Kitab yang terletak di perpustakaan sedikit yang membacanya, tetapi seorang muslim sejati adalah ‘kitab terbuka’ yang semua orang membacanya. Ke mana saja ia pergi, ia adalah ‘dakwah yang bergerak’.
Andai perjuangan ini mudah pasti ramai yang menyertainya. Andai perjuangan ini singkat pasti ramai yang istiqomah. Andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia pasti ramai yang tertarik padanya. Tapi hakikat perjuangan bukan begitu. Turun naiknya. Sakit pedihnya. Umpama kemanisan yang tidak terhingga.
Kebahagiaan kita tidak terletak pada harta, tidak pada penampilan diri, tidak juga pada gemerlap perhiasaan dan keindahan dunia. Ukuran kebahagiaan terkait erat pada hati dan ruh manusia yang mendamba ridha Tuhannya.
Al-Ikhwan Al-Muslimun memiliki sikap bahwa Islam mempunyai implikasi yang signifikan dan menyeluruh. Islam mengawal semua tingkah laku individu dan masyarakat. Segala sesuatu mesti tunduk di bawah undang-undang-Nya dan mengikuti ajaran-Nya. Siapa yang tunduk kepada Islam dari segi peribadatan saja tetapi meniru orang kafir dalam segala hal lain dapat dianggap sama derajatnya dengan orang kafir
Setiap bangsa Islam mempunyai undang-undang yang sifatnya universal, yaitu al-Qur’an. Seharusnya mereka mengambil hukum-hukum negara dari sumber tersebut. Atau dengan kata lain setiap bangsa yang menggunakan undang-undang Islam, maka harus meletakkan bendel-bendel hukum lainnya sesuai dengan Islam juga. Dan setiap napas yang bertentangan dengan hukum-hukum Islam wajib dibuang, sehingga tidak timbul kontradiksi di dalam undang-undang negara. (Pidato dan Surat-Surat Hasan Al-Banna, Penerbit Risalah hlm 142)
salam...sya tertarik pada blog kamu...boleh sya dapatkan email kamu?
BalasHapus@kata hatiku email saya: j2e008029kelik@gmail.com hajimemashite
BalasHapus