Pada jaman dahulu di Inggris ada sebuah kerajaan yang makmur
dan damai. Kaerajaan ini dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana. Selama
kepemimpinannya, kerajaan menjadi semakin baik. Tapi, sekian lama memimpin
kerajaan, tibul kegalauan pada sang raja. “Sudah setua ini aku belum memiliki
keturunan, pada siapa aku harus mewariskan kerajaan ini?” pikiran itulah yang
selalu terngiang dikepala sang raja. Sampai pada suatu ketika sang raja
mendapatkan sebuah ide untuk mencari seorang pemuda dikerajaannya untuk
dijadikan raja selanjutnya. Maka, segera digelar sayembara untuk mencari calon
raja selanjutnya. Seluruh kota di kerajaan dipasang pengumuman. Ribuan pemuda
mengikuti sayembara ini.
Masa pendaftaran akhirnya selesai. Para pemuda dipanggil
sang raja untuk memulai sayembara. Didalam istana, dengan duduk disinggahsana
kemegahan raja, bertuturlah raja, “wahai para pemuda negeriku, usiaku sudah
tidak muda lagi. Sedangkan aku tidak memiliki keturunan satupun. Maka aku
mencari seorang pemuda yang arif, jujur dan bijaksana, untuk menjadi penerus
tahta kerajaan ini. Salah satu diantara kalian pasti ada pemua yang aku cari.”
Selanjutnya raja menjelaskan tata cara sayembara, “setiap orang akan aku beri
satu biji, kalian harus menanam dan merawatnya. Satu tahun lagi aku ingin
melihat pohon-pohon yang subur itu.” Para peserta sayembara memahami apa yang
diperintahkan sang raja. Setelah itu diberilah mereka biji-biji itu dan segera
dimulai sayembara penentuan raja yang baru.
Setiap pemuda mengikuti apa yang diperintahkan oleh raja,
menanam dan merawat biji itu. Sampai akhirnya, satu tahun setelah pemberian
biji itu. Berkumpulah semua pemuda dikerajaan dengan membawa pohon-pohon yang
subur dan indah. Tapi, dari ramainya peserta sayembara ada satu orang pemuda
yang menangis.
Raja mendekatinya dan bertanya,”kenapa kamu menangis anak muda?”
“Maafkan saya raja, saya sudah mengikuti apa yang diperintahkan raja. Seusai mendapatkan
biji, dirumah saya langsung menanam biji itu kedalam pot. Setiap pagi saya
sirami dan saya rawat, tapi biji itu tidak tumbuh juga. Maka saya pindah ke pot
yang lebih besar lagi berharap bisa tumbuh dengan dipindah, tapi sama saja
berhari-hari saya tunggu tapi bijinya tidak tumbuh juga. Lalu saya pindahkan
lagi ke pot yang lebih besar, hasilnya sama saja. Biji itu tidak tumbuh juga. Maafkan
saya raja saya tidak berhasil melaksanakan apa yang sudah raja perintahkan.”
Selanjutnya sang raja melihat setiap peserta yang lain dan
pohonnya, sebelum menentukan siapa pemenang sayembara itu. Setelah selesai
melihat semua, sanga raja duduk sebentar dan memberikan nasihat. “Aku sudah
menemukan siapa pemuda yang akan menjadi penerusku. Dia jujur, bijaksana, dia
melaksanakan tugasku dengan baik.” Lalu di umumkan pemenang sayembara tersebut,
dan pemenangnya ialah pemuda yang bijinya tidak tumbuh tadi. Sepontan para
pemuda yang lain tidak percaya dan mulai riuh ruang kerajaan itu.
Sang raja menenangkan dan memberika penjelasan, ”Tenang,
kalian tahu kenapa yang memenangkan sayembara ini adalah pemuda yang pohonnya
tidak tumbuh ini? Ini karena biji yang aku berikan kepada kalian semua itu
sebelumnya sudah aku rebus dahulu. Jadi tidak mungkin biji itu bisa tumbuh. Bagi
kalian yang berusaha membohongi diri sendiri dengan membawa pohon kemari. Maka kalian
telah melakukan kesalahan besar, seseorang yang hanya terfokus pada perlombaan.
Kalian lupa dengan hal yang paling penting yaitu kejujuran.”Sayembara pun ditutup
dengan diperolehnya calon raja baru.
Sekian, semoga bermanfaat dan bisa memberikan insiprasi.
“diperoleh dari cerita Bp Heppy Trenggono saat seminar “how
to be debt free” di MAJT, semarang. Dirubah sesuai dengan kebutuhan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar