Ada Cerita dalam Sebuah Nama (M.N.M. Kelik Isbiyantoro)

Muhammad Nur Mukhlis Kelik Isbiyantoro masih terdengar asing karena belum sering diperdengarkan. Nama aku sejak kecil adalah Kelik Isbiyantoro. Sesuai dengan Akta Kelahiran, KTP, KK dan dokumen pemerintahan lainnya.

lhaaa... itu Muhammad Nur Mukhlis nama siapa coba...  ini nama baru aku dapat juga sekitar 2 minggu yang lalu... yang penting ini nama pemberian dari orang tua... walau tidak tertulis di KTP, KK, Akta  Kelahiran. (ribet kalo mau revisi soalnya, apa lagi ijazah aku dari SD sampai S1.

Beberapa hari lalu sepulang kerja, aku sempatkan untuk menelphon mama dikampung. Awalnya sekerdar say helo dan menanyakan kabar. Aku tidak terlalu suka berbicara, sekalipun dengan orang tua. Sekarang karena tuntutan kehidupan yang mengharuskanku banyak berkomunikasi terutama dengan keluarga, istri, orang tua, suadara utamanya. Aku mulai membiasakan untuk menelphon minimal seminggu sekali. Kesibukan kerja di Jakarta tidak boleh menyita waktuku berbicara, ada banyak pahala dan berbicara. Tentunya jika yang dibicarakan kebaikan.

Pembicaraan tanpa tema pun mengalir seputar aktifitas kami masing-masing, menceritakan apa yang kami lakukan dan apa yang kami dapatkan. Syukur-syukur jika dapat rezeki lebih, bisa menyampaikan kabar kalau akan mengirimkan sedikit rezki ke kampung. Malam itu, mama lebih banyak bercerita. Dari menceritakan keponakan lucu ku, Wahyu. Cucu ke-2 mama ini menjadi bintang kampung. Karena tingkah lakunya yang menggemaskan dan tidak canggung ketemu orang baru. Kata mama, kalau sehari saja tidak muncul di etan mblumbang (sebutan untuk tetangga rumah yang berada di seberang kolam ikan samping masjid dekat rumah) akan dicariin orang-orang. hahaha

Selanjutnya mama menceritakan, kalo tadi pagi membuat selamatan selapanan (35 hari) pernikahanku dengan ratih. Tidak terasa sudah sebulan lebih aku menikah. Alhamdulillah, menikah memberikan banyak perubahan pada hidupku. Banyak hal baru yang aku dapatkan setelah menikah. Selain membuat acara selamatan membuat kenduren (kenduri, kebiasaan orang jawa yang mengumpulkan tetanggan untuk datang ke rumah dan memanggil pak modin (kaur agama) untuk mendoakan yang punya hajatan, dan di tutup dengan membagikan makanan berisi nasi, sayur dan lauk dalam satu wadah), hari itu juga aku di berikan nama tambahan Muhammad Nur Mukhlis di depan nama aku. Hal ini digunakan untuk menunjukkan rasa syukur, seperti itulah tutur mama malam bada magrib itu.

Aku jadi terkenang dengan pemberian namaku. Sebelumnya nama aku Kelik Isbiyanto, tidak tahu kenapa saat aku dipanggil orang dan ditanyain nama aku selalu menjawab Kelik Isbiyantoro (ada penambahan "ro" di akhir) karena seringnya aku menjawab dengan nama itu akhirnya orang tua mengaminkan nama itu, dan menuliskannya di akta kelahiran, dan aku gunakan sampai sekarang nama Kelik Isbiyantoro.

Kalau masih ada yang nanya kenapa nama blog ini Konno Yuki, bisa di baca lagi di About Me di beranda atas. Tidak harus dituliskan lagi ya.

Untuk mengingat nama Muhammad Nur Mukhlis ini akan aku sering tampilkan dalam tulisan-tulisanku. Bisa menjadi tokoh, ataupun penulisnya. Ini ceritaku...

Ini Cerita Nama Ku, Apa Ceritamu?

Salam...
Konno Yuki
A.n. Muhammad Nur Mukhlis

Kelik Isbiyantoro

| I'm Moslem, Writer, Statistician, Designer. | Humorous, Perfectionist, Artistic. | "Will be the heir to heaven Al Firdaus" |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar