Bermain Tenis Meja 2020

Gak kerasa sudah 3 tahun enggak nulis di blog ini, kesibukan kerja, keluarga, membuat kesempatan menulis menjadi berkurang. Apalagi sekarang punya hobi baru bermain tennis meja. Tahun 2016 akhir aku memulai hobi baru ini, berawal dari ajakan teman kantor. Malah menjadi ketagihan dan lebih sering bermain. Jadi aku tuliskan beberapa pengalaman bermain tenis meja, untuk kembali mengisi blog ini :

2 Januari 2020

Awal tahun ini aku mulai dengan pertandingan single melawan Rahmat, selama pertandingan 3 game aku bisa menang terus (3-1, 3-2, 3-0) dengan menggunakan 11 hitungan. Aku sempatkan merekam pertandingan dengan HP, untuk mengevaluasi teknik dan permainan. Selesai bermain akun sempatkan melihat rekaman, hasilnya aku berhasil melakukan Forehand Loop dengan bagus beberapakali. Sangat menyenangkan sekali, karena mulai bisa mirip pemain profesional (mirip aja gayanya hehehe).

3 Januari 2020

Dengan modal 3 kemenangan itu aku beranikan diri untuk datang ke PTM Liga Mas mencari tantangan baru. Sampai di PTM aku melihat ada 2 orang yang sedang berlatih. Akupun menyapa dan  ikut berlatih bersama, salah satunya pak jaya pengguna karet Polos dan karet anti spin, dia memberi nasehat "sebelum bermain amati karet lawan, setiap karet memiliki karakter sendiri dan menghasilkan pukulan yang berbeda-beda". Satu lagi Taufik kalau tidak salah, dia pengguna karet bintik Ox, dan karet polos, saat bermain Taufik tidak banyak begerak karena tubuh yang besar dan usia yang tidak muda, tapi teknik pukulan bintiknya sangat bagus dan memaksa lawan banyak bergerak.

Aku mendapat kesempatan untuk berlatih dengan Jaya, saat pemanasan aku tidak mampu mengimbanginya. Dia langsung mengetahui kelemahanku, dari ready position yang tidak sempurna (kaki kurang lebar dan badan kurang menunduk, secara keseluruhan tidak konsisten) selain itu aku terlalu kaku, sehinggak kaki tidak mau begerak mengejar bola.

Setelah pemanasan aku bekesempatan bertaning 1 game (4 set). Walaupun dari awal aku sudah tahu tidak akan menang melawan jaya, aku beranikan diri untuk bertanding. Aku mengganti tujuan aku dengan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Hasilnya aku kalah semua (1 - 11, 2 - 11, 7 - 11, 7 - 11), dua set awal aku tak mampu mengimbangi kecepatan dan placement Jaya. Servisku terlalu mudah dikembalikan, aku dipaksa hanya menggunakan underspin serve, agar aku tidak di serang duluan. Forehand dan Backhand Topspin ku banyak yang out sendiri. Set ke 3 dan 4, Jaya menurunkan serangan dengan mengganti ke servis kosong, terdengar suara taufik "matengin saja dulu", Jaya mendorong aku untuk lebih banyak menggunakan topspin, seingat aku hanya 2 x aku sukses mencuri point dengan topspin satu dengan forehand satu lagi dengan backhand, jaya berkata "nah begitu harusnya". Selama pertandingan dia selalu menasehati, "jangan di tahan" (dalam artian pukul dengan cepat). Dari pertandingan itu aku belajar melakukan Topspin dengan benar.

Selama latihan di PTM aku mendapatkan beberapa masukan yang bisa diaplikasikan untuk meningkatakan kemampuan, walaupun hanya satu jam berlatih di sana aku bisa mengevaluasi teknikku. Kebanyakan saran mengarah pada ready position (kuda-kuda), dan power (jangan di tahan), pukul yang cepat agar menghasilkan pukulan yang cepat. Karena pemain-pemain di PTM sudah ahli semua, basic skills mereka sudah sangat bagus, berbeda dengan di KSO yang basic skills nya masih sangat kurang.

6 Januari 2020

Senin sore kembali latihan di KSO, aku memfokuskan pada tidak menahan kekuatan. Sore itu aku bermain double dengan pak yitna melawan rahmat dan pak rustam. Aku berhasil menang 5 - 2 (dengan hitungan 21), awalnya aku agak ragu untuk tidak menahan kekuatan. Aku agak takut kalau jadi pada takut dan malah tidak mau latihan lagi. Hasilnya di luar dugaan, permainan jadi lebih menyenangkan, bahkan kami sempat tertawa terbahak-bahak karena banyak bola unpredicted yang terjadi. dan di luar dugaan pak yitna bisa mengimbagi rahmat dan pak rustam juga bisa memberikan perlawanan di set ke 2 dan 3 aku kalah, aku sempat hilang fokus karena kesulitan menerima fast serve pak rustam. Jadi dapat aku simpulkan untuk tidak perlu menahan diri saat bermain di KSO, karena hal ini malah membuat permaian jadi lebih menyenangkan.

Selesai bermain double di lanjutkan dengan single melawan rahmat, aku menang 3 - 2, set 1 aku berhasil menang aku banyak melatih backhand push aku fokuskan agar menghasilkan backspin berat dan itu menyulitkan rahmat, set ke 2 dan 3 aku kalah, aku mulai memvariasikan serve tapi malah menjadi bumerang, dah forehand push ku tidak bisa menghasilkan backspin berat sehingga mudah untuk di serang balik. Set 4 dan 5 aku kembali menggunakan underspin serve berat dan berhasil menang dan mengalahkan rahmat. untuk menyerang aku lebih banyak menggunakan forehand topspin dan backhand quick topspin, dan ini ternyata efektif untuk menutupi kelemahan di sisi backhand ku.

Kelik Isbiyantoro

| I'm Moslem, Writer, Statistician, Designer. | Humorous, Perfectionist, Artistic. | "Will be the heir to heaven Al Firdaus" |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar