Pelan-Pelan Saja

Alon-alon lan ngati-ati, itu pesan dari pak pangat, orang tua yang aku temui di temanggung. Kata orang daerah sini dia itu adalah orang pinter (orang yang punya kelebihan dari orang biasa). Ini memberiku banyak pertanyaan, sebenarnya apa yang pengen disampaikan pal pangat.

Sore itu, di posko KKN Tanjungsari, Tlogomulyo seperti biasa. Semu sedang istirahat setelah banyak aktifitas, tapi sore itu pak lurah kedatangan tamu yang sangat aneh. Dari luar cewek-cewek pada berteriak kegirangan, setelah itu pada ngomong "ada bapak-bapak yang bisa baca karakter orang dengan bersalaman saja. Ayo pada mau di ramal pa ndak?" Awalaya aku tidak tertarik dengan hal itu. Tapi karena ramai sekali yang mendatangi aku jadi pengen ikut lihat dan membuktikan, bener pa ndak yang di omongkan.

Awalnya aku hanya melihat-lihat dan mengamati saja, ternyata bapak-bapak itu ngomong dengan serius dan temen-temenku pada serus menanggapinya, karena pak pangat bisa membaca karakter orang yang belum dikebal dengan jawaban yang hampir tepat sekali. Melihat hal itu aku jadi ingin menguji kemampuan pak pangat, aku mengajukan beberapa pertanyaan ke pak pangat.

Aku ingat jawabannya, "kamu itu orangnya putih (bersih) takut dengan dosa, untuk pekerjaan kamu harus alon-alon wae, kamu itu orangnya kurang prihatin karena sudah terbiasa hidup enak dari orang tua." Dengan nada tinggi bapak itu memandang saya dengan mengucapkan kalimat itu. Dari jawaban itu aku sedikit berpikir ternyata sifatku masih belum baik, aku belum banyak berubah dari dulu.

Setelah mendapatkan wejangan singkat itu ada satu hal yang aku pikirkan,"aku harus bisa berubah menjadi orang yang prihatin dan berhati-hati, serta bisa menjadi orang yang berhasil (menjadi orang yang madiri dan bisa mencukupi hidupnya sendiri). Aku berjanji 3 tahun lagi, aku akan datang lagi ke temanggung dan menemui pak pangat lagi, dan membuktikan kepada  bapak kalo aku bisa berubah menjadi lebih baik dari watakku yang sekarang.

Selain jewaban itu, pak pangat juga memberi jawaban, "jodoh kamu itu deket, kalo sekarang ada yang deket kan tidak ada yang tahu kalo kedepannya bisa menjadi jodoh." he he he

Siapa yang orang yang deket itu?

Kelik Isbiyantoro

| I'm Moslem, Writer, Statistician, Designer. | Humorous, Perfectionist, Artistic. | "Will be the heir to heaven Al Firdaus" |

1 komentar: