Kaizen (Budaya kerja “perbaikan terus menerus”)


Menurut kaizen, kemajuan yang diraih bukanlah hasil satu atau dua lompatan besar. Kemajuan menurut kaizen dapat diraih karena perbaikan kecil tanpa henti dalam beratus-ratus bahkan beribu-ribu kali perubahan dalam menghasilkan produk atau jasa, ide tentang perbaikan biasanya berasal dari para karyawan Asumsi yang mendasari perubahan kaizen adalah bahwa kesempurnaan itu sebenarnya tidak ada, artinya tidak ada kemajuan, produk hubungan, sistem atau struktur yang sempurna. Kaizen selalu berusaha meningkatkan apa yang pernah dicapainya dan pasti selalu ada orang lain yang menemukan ruang untuk mengadakan peningkatan.
Siklus kaizen: rencana-kerjakan-periksa-tindakan (Plan, Do, Check, Act atau PDCA).
Tahap-tahap yang harus dilakukan pada kaizen:
·         Membentuk sebuah team.
Terdiri dari ketua, sekertaris, anggota, fasilitator. Sebaiknya  membentuk nama team.
·         Membangkitkan masalah dan berkonsentrasi pada masalah yang dipilih.
Menggunakan prinsip go look, go see atau lebih dikenal dengan nama Genchi Genbutsu. Prinsipnya adalah langsung melihat kejadian dilapangan tempat proses berlangsung.
·         Mengumpulakan dan meneliti.
Meneliti semua proses yang ada lalu mencari 7 mudas yang terdiri dari proses, menunggu, inventory, transportasi, pergerakan, produksi yang berlebihan, proses ulang.
·         Membuat peringkat sistem yang terdiri dari nama, peringkat dan nilai.
·         Memilih objek penelitian.
·         Membuat jadwal penelitian.
·         Menganalisa kondisi sekarang.
Menggunakan brainstorming dengan tujuan untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin yang relative singkat.
·         Membuat Fishbone diagram.
Menganalisa segala kemungkinan yang penting melalui 4MIE yaitu man, machine, methods, material dan environment.
·         Mengumpulkan data.
Terdiri dari menentukan parameter penelitian, menentukan waktu pengumpulan, mendesain form-form yang dipakai, mengumpulan data dengan jujur. Dapat pula membuat flowchart atau merekamnya dalam bentuk video.
·         Membentuk target yang specific, dapat diukur, tidak rancu, masuk akal, dapat ditelusuri bila tidak tercapai.
·         Analisa penyebab.
Pencarian penyebab permasalahan secara sistematik. Dengan membandingkan antara teori dengan kenyataan. Menggunakan 5 Why Analisis.
·         Merencanakan cara-cara pengukuran yang sesuai dengan target.
Mendesign cara praktis dan murah untuk mencari penyebab permasalahan. Merencanakan paling tidak satu rencana untuk setiap akar permasalahan.
·         Melakukan pengukuran.
Mengumpulakan data dan memonitoring proses serta memberikan penilaian,
·         Mengecek hasil.
Membandingkan hasil pengukuran dengan target yang telah dibuat.
·         Menindak lanjuti dari hasil pengecekan.
·         Membuat standarisasi proses dan melakukan pelatihan dengan standar baru.
10 prinsip kaizen:
1.      Berfokus pada kualitas namun tujuan utamanya adalah kepuasan pelanggan.
2.      Mengadakan Peningkatan Terus Menerus
3.      Mengakui masalah secara terbuka
4.      Keterbukaan
5.      Menciptakan tim kerja
6.      Memanajemen Proyek Melalui Tim Fungsional-silang
7.      Memelihara Proses Hubungan yang Benar
8.      Mengembangkan Disiplin Pribadi
9.      Memberikan Informasi pada Semua Karyawan
1.  Memberikan Wewenang Kepada Setiap Karyawan
Tool yang digunakan:
a.       Fishbone
Manusia (man); Metode kerja (work-method); Mesin atau alat kerja lainnya (machine/equipment); Bahan baku (raw materials); dan Lingkungan kerja (work environment).
b.      Lembar Isian (Check Sheet)
c.       SWOT
SWOT adalah metode analisa suatu perusahaan dengan melihat 4 faktor yaitu strength, weakness, opportunities dan threaten.
d.      5 Why Analysis
Five why analysis adalah suatu metode untuk menemukan akar dari permasalahan. Biasanya yang Nampak adalah gejala-gejala bukan masalah sebenarnya.
e.       Poka Yoke
Manusia adalah makhluk terbatas, tidak bisa melakukan suatu pekerjaan sama seperti mesin. Poka yoke adalah suatu desain dalam pekerjaan atau proses yang dapat menghindarkan orang untuk melakukan kesalahan.

Gemba Kaizen adalah proses secara terus menerus dari mengidentifikasi (identifying), mengurangi (reducing) dan menghilangkan (eliminating), learn by doing. Gemba Kaizen berarti aktivitas Kaizen yang dilaksanakan di Gemba (tempat kerja). Gemba Kaizen adalah melakukan improvement yang berkesinambungan di area kerja.

Jidoka mempunyai 2 arti yaitu: Automasi dengan kepandaian manusia (autobination), jadi memindahkan kepandaian manusia pada mesin. Autonomation biasannya mengacu pada mesin atau line yang dapat berhenti secara automatis pada keadaan tidak normal. Suatu mesin akan berhenti sendiri ketika:
·         Sudah selesai membuat produk sesuai dengan yang direncanakan
·         Suatu bagian tertentu rusak
·         Mesin macet

5S adalah suatu metode untuk mengorganisir, membersihkan, mengembangkan, dan menopang suatu lingkungan kerja yang produktif. 5S memiliki arti lain, yaitu proses mendesain untuk mengorganisir tempat kerja, menjaga tetap rapi dan  bersih, menetapkan kondisi standar, dan mengharuskan setiap individu disiplin untuk mencapai lingkungan kerja kelas dunia.
5S dalam bahasa Jepang, yaitu:
Seiri         - Ringkas
Tahap 5S pertama adalah seiri atau ringkas. Arti dari seiri adalah:
·         Memisahkann barang yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan, barang yang tidak diperlukan disingkirkan.
·         Mengambil keputusan secara tegas dan menerapkan manajemen stratifikasi untuk membuang barang yang tidak diperlukan.
Seiton       - Rapi
Tahap 5S yang kedua adalah seiton atau rapi. Arti seiton adalah:
·         Menstandarkan tempat penyimpanan, yang mana menstandarkan tidak dapat dimulai sampai pada semuanya bersih.
·         Menempatkan barang-barang secara teratur, agar mudah dilihat, mudah dikeluarkan dan mudah dikembalikan.
·         Menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata letak yang benar sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan mendadak. Hal ini digunakan untuk menghilangkan proses pencarian.
Seiso        - Resik
Tahap 5S yang ketiga adalah seiso atau resik. Arti seiso adalah:
·         Membebaskan tempat kerja dari kotoran-kotoran seperti: sampah, debu agar mudah mengetahui adalanya kelainan pada mesin.
·         Membuang sampah, kotoran dan benda-benda asing serta membersihkan segala sesuatu dari pemeriksaan.
Seiketsu    - Rawat
Tahap 5S yang keempat adalah seiketsu atau rawat. Arti seiketsu adalah:
·         Menjaga tempat kerja agar tetap ringkas, rapi dan resik serta selalu mengingat prinsip: tidak ada barang yang tidak diperlukan, tidak berserakan dan tidak kotor.
·         Melakukan kegiatan secara terus-menerus dan berulang-ulang memelihara Seiri, Seiton, dan Seiso.
Shitsuke    - Rajin
Tahap 5S yang kelima adalah shitsuke atau rajin. Arti shitsuke adalah:
·         Dengan rajin melakukan 4S, mentaati peraturan yang berlaku di perusahaan berserta seluruh ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama.
·         Menanamkan (atau memiliki) kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan cara yang benar.


Kelik Isbiyantoro

| I'm Moslem, Writer, Statistician, Designer. | Humorous, Perfectionist, Artistic. | "Will be the heir to heaven Al Firdaus" |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar