14
Juli 2014, hari pertama aku masuk bekerja. Awalnya grogi, karena ini
pertamakali bekerja kantoran. Masa adaptasi Alhamdulillah
berlangsung dengan baik dan cepat. Di awal-awal masih belum banyak pekerjaan
yang bisa dikerjakan. Satu minggu pertama aku masih duduk sebangku dengan ami,
membantu pekerjaanya. Filling
(menyimpan file), fotocopy, dan
belajar tentang aplikasi baru yang sedang dikembangkan.
Saat
itu kemampuan komunikasi masih biasa saja, lebih banyak diam. Beruntung teman
yang duduk dibangku sebelah (Siti) suka mengajak bicara, dan aku mulai berani
untuk berpendapat. Aneh rasanya, saat di kampus suka bicara di forum. Aku juga
pernah beberapa kali mengisi seminar. Eh, di tempat kerja jadi kaku dan tidak
banyak bicara. Kalau di ingat lagi ingin aneh sekali rasanya.
Sebulan
berjalan, ami dipindah ke bagian lain. Tugas baru mulai diberikan ke aku,
membantu menyiapkan training, sharing
knowledge, mengirim email,
membuat memo, membuat surat, mencari informasi pegawai bagian operasional dan
masih banyak lagi. Keluwesan dalam bekerja semakin terasah, komunikasi semakin membaik.
Terkadang tugas yang diberikan membingungkan, kalau di konfirmasi. “Cari tahu sendiri” kata atasan. Saat
minta saran ke rekan kerja, tidak banyak membantu. Mau gak mau akhirnya jalan
sendiri, setelah dijalankan tugas barulah mengerti. Pengetahuan diperoleh saat
dilaksanakan. Bertanya pada rekan belum tentu membantu, karena rekan kerja
belum tentu pernah mendapatkan tugas itu. Sekalipun sudah pernah ditugaskan,
kemampuan menyampaikan dan apa yang diketahui tentunya berbeda-beda. “Learning by doing” itu pelajaran yang
diajarkan.
Mulai
membiasakan diri dengan banyak tugas dari atasan. Mau gimana lagi, di sini bekerja
sebagai pegawai bukan bos. Ada tugas dikerjakan, atasan hanya ingin tahu tugas
sudah dilaksanakan dan memberikan laporan terkait perkembangan, dan informasi
tambahan yang diperoleh. “Setiap apa yang
ditugaskan segera lapor balik” itu kata atasan. Rasanya seperti robot,
menunggu kendali untuk diarahkan kemana. Sedikit curhat deh jadinya…
“Apa yang kamu berikan ke orang, ambil lagi,
jika belum, di ingatkan”, itu kata atasan jika ada tugas yang berhubungan
dengan orang lain. Bekerja di bagian SDM, tugasnya untuk berhubungan dengan
semua pegawai yang ada dikantor. Mengenal semua pegawai itu kewajiban, minimal
ingat wajahnya, bisa hafal nama lebih baik.
Akhir
tahun 2014, ada tugas dari atasan untuk membuat Training Need Analisys (TNA), berkali-kali di revisi. Sampai aku
lupa direvisi berapa kali itu, 8 kali lebih mungkin. Setiap apa yang diusulkan ditolak,
bingung rasanya. “ini maunya apa?”
tanyaku. Bertanya pada senior, gak membantu dan berkata bla bla bla. Seperti
sudah menjadi budaya disini, pengetahuan hanya disimpan oleh orang-orang
tertentu saja. Setelah di akhir TNA di bahas bersama, di situ hampir di rombak semua isinya. Tidak banyak
yang bisa dikatakan. Senior hanya berkata, “yang
penting bisa berargumen saja, pertahankan jawaban dan usulan.” Makin pusing
deh setelah mendengarnya.
Dinamika
di semester awal bekerja, memberi banyak tanda tanya di kepala.
Sudah
adzan isya nih… istirahat sholat dulu ya… Lanjut lain kali ya…
Salam,
Konno
Yuki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar