Berlatih Menjadi Pribadi Takwa

Takwa itu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Itu yang saya pelajari saat masih kecil, ketika mengaji di TPA Al A'raaf.

Menurut Ibn Abbas mendefinisikan takwa sebagai "takut berbuat syirik kepada Allah dan selalu mengerjakan ketaan kepada-Nya" (Tafsir Ibn Katsir).

Menurut penadapat Abu Yazid al-Bustami, orang bertakwa adalah "Orang yang apabila berkata karena Allah, dana apabila berbuat, berbuat dan beramal karena Allah"

Ada banyak penjelasan tentang Takwa. Yang lebih utama adalah bagaimana takwa itu bisa terlaksana dengan baik oleh amal sehari-hari. Akan lebih mudah berlatih mengamalkan amal sholeh (perintah), ketimbang berlatih menjauhi dan meninggakan amal maksiat (larangan). Secara sederhana itu hanyalah logika kebalikan. Belajar menjauhi maksiat berarti belajar untuk mengenali ciri-ciri keburukan, setelah mengetahui tanda-tandanya barulah menjauhinya.


Meski terlihat mudah, tetap harus berlatih dengan tekun untuk bisa menjaid pribadi Takwa.

Mari mulai berlatih menjadi pribadi Takwa, mulai dari hal kecil. Menjauhi dosa-dosa kecil. Sampai nantinya itu menjadi karakter. Sehingga kita bisa mendapatkan gelar orang-orang yang bertakwa.

Selamat Berlatih.

Salam,
Konno Yuki

Kelik Isbiyantoro

| I'm Moslem, Writer, Statistician, Designer. | Humorous, Perfectionist, Artistic. | "Will be the heir to heaven Al Firdaus" |

4 komentar:

  1. Terima kasih pencerahannya. Terima ksh jg dah singgah blog q. Saling meramaikan y. Hihi

    BalasHapus
  2. @leni fitria sama-sama, sesama penulis saling membantu dan berbagi ilmu

    BalasHapus
  3. Bagus banget tulisannya, simple tapi mengena

    BalasHapus
  4. Tulisannya dapat menjadi tambahan untuk materi khutbah jum'at buah takwa dan keutamaannya. Semoga tulisannya menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.

    BalasHapus